BUDIDAYA TANAMAN BUNGA MAWAR
Mawar merupakan tanaman bunga hias jenis herba dengan batang berduri. Bunga mawar dikenal sebagai symbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah, dan Eropa Timur. Dalam perkembangannya, tanaman bunga mawar hias ini menyebar di daerah-daerah beriklim dingin dan panas.
Mawar merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam family Rosaceae. Umumnya, spesies mawar berupa tanaman semak yang berduri dan menjalar, tingginya bisa mencapai 2-5 meter.
Sebenarnya, mawar bukan jenis tanaman tropis.
Sebagian besar spesies mawar yang tumbuh di Asia Tenggara
merontokkan seluruh daunnya, sehingga hanya beberapa jenis yang bisa
selalu berdaun hijau sepanjang tahun. Biasanya, warna bunga mawar adalah
putih, merah jambu, kuning, dan merah. Umunya, mawar memiliki duri-duri
kecil yang tajam dibagian tangkainya. Namun, beberapa jenis mawar
mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.
Kandungan Zat Tanaman Bunga Mawar
Selain keindahan dan keharumannya, ternyata tanaman bunga mawar menagndung banyak zat yang sangat berguna. Ada sebagian orang yang memanfaatkan mawar sebagai perawat kecantikan. Sebab, di dalam mawar
terdapat kandungan vitamin C yang bermanfaat guna meningkatkan produksi
kolagen yang berfungsi menjaga elastisitas dan kelembaban kulit.
Namun, masih banayk masyarakat Indonesia yang belum mengetahui khasiat dari bunga mawar.
Selain memiliki vitamin C, di dalam bunga mawar juga terkandung zat tanin, geraniol, nerol, sitronelol, asam geranik, terpene, flavonoid, pectin, poliphenol, vanillin, karetonoid, stearopten, farnesol, eugenol, feniletilakohol, serta vitamin B, E, dan K.
Dengan banyaknya kandungan yang terdapat di dalam bunga mawar, maka mawar dapat dijadikan sebagai bahan baku obat, antara lain sebagai aromaterapi, pelancar haid, menyembuhkan infeksi, menyembuhkan sekresi empedu, menurunkan panas badan, antiseptic, menghilangkan keputihan, menambah daya tahan tubuh, serta mengobati gigitan serangga berbisa.
Menurut Izky (2009), di dalam tanaman bunga mawar terdapat antosian yang merupakan salah satu zat pewarna alami dan bisa larut di dalam air. Zat warna ini banyak digunakan sebagai bahan olahan, baik untuk makanan maupun minuman.
Antosian akan lebih stabil pada kondisi asam ketimbang kondisi basa atau
netral. Antosian tergolong senyawa flavonoid yang memiliki fungsi
sebagai antioksidan alami. Selain itu, antosian juga mampu menghentikan
reaksi dan radikal bebas.
Tidak adanya unsur yang berbahaya membuat mawar cukup aman untuk dimanfaatkan sebagai media kecantikan dan kesehatan. Di Thailand, bunga mawar sering diolah menjadi bagian dari menu makanan andalan di beberapa restoran. Guna menambah aroama minuman, daun dan kelopak bunga mawar yang sudah dikeringkan dapat dijadikan sebagai teh.